is a multi-platform media that produces and distributes digital content, reporting the latest trends in fashion, lifestyle, culture and music to its audience.
Rebellion Rose, Band Punk Yogyakarta yang Berkesempatan Tampil Sebagai Pembuka Konser Green Day di Jakarta
Sounds Of Concert – Band punk asal Yogyakarta, Rebellion Rose, baru-baru ini mendapatkan kesempatan emas untuk tampil sebagai band pembuka pada konser Green Day yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 15 Februari 2025. Kesempatan ini dianggap sebagai pencapaian besar bagi Rebellion Rose, yang tak menyangka mimpinya untuk mendukung salah satu band legendaris dunia akhirnya menjadi kenyataan.
Dengan formasi terdiri dari Fyan Sinner (vokal), Fahmi Muzaki (gitar), Paulus Ryan (bass), dan Sandi “King” Gilang (drum), Rebellion Rose berjanji akan memberikan penampilan yang penuh energi untuk mengimbangi Green Day dalam konser mendatang. Melalui akun media sosialnya, band ini mengungkapkan antusiasme dan semangat mereka untuk tampil maksimal di hadapan para penggemar.
Rebellion Rose sendiri dibentuk pada tahun 2018 dan sejak awal dikenal sebagai ikon perlawanan dalam dunia musik Indonesia. Tema-tema yang diangkat dalam lagu-lagu mereka berfokus pada isu-isu sosial, politik, serta perjuangan suara minoritas. Banyak yang menilai bahwa musik mereka, yang dipenuhi dengan hentakan keras dan irama membakar semangat, mampu menarik perhatian dan diterima dengan baik oleh para penggemar musik rock di tanah air.
Seiring dengan popularitasnya yang semakin berkembang, Rebellion Rose telah membangun hubungan erat dengan para musisi senior Indonesia. Kolaborasi mereka dengan band-band seperti Marjinal, Bunga Hitam, dan Jerinx SID semakin mengukuhkan posisi Rebellion Rose sebagai pengusung solidaritas dan perlawanan sosial dalam musik. Penggemar mereka, yang disebut dengan istilah Comrades, menjadi komunitas yang solid, mendukung perjuangan mereka dalam setiap langkah.
Dengan kesempatan tampil di konser Green Day ini, Rebellion Rose berharap bisa semakin dikenal dan memotivasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam perjuangan mereka, tidak hanya dalam dunia musik, tetapi juga dalam kehidupan sosial-politik yang lebih luas.
