Festival Hammersonic Digelar 4-5 Mei 2024, Siapa Sosok Pendiri Panggung Musik Metal Itu?
Hammersonic After Party. Dok. Ravel Entertainment |
Sounds Of Concert – Dikenal sebagai favorit di kalangan remaja dan anak muda, musik metal ini memang memiliki daya tarik yang mampu memacu adrenalin dan meningkatkan semangat saat mendengarkannya. Festival musik Hammersonic telah mengumumkan jajaran penampil untuk acara tahun 2024.
Acara yang sangat dinantikan ini akan berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 4 hingga 5 Mei 2024 di Pantai Ancol, Jakarta Utara. Festival metal terbesar di Asia Tenggara ini akan kembali menyambut para penggemar musik metal dan rock. Salah satu headliner yang sangat dinantikan adalah Lamb of God, band asal Amerika Serikat yang telah menarik minat penggemar musik cadas di Indonesia dengan lagu-lagunya yang ikonik.
Selain Lamb of God, Hammersonic juga akan menampilkan sejumlah band terkenal lainnya seperti As I Lay Dying, Cradle Of Filth, Suicide Silence, ATREYU, Misery Index, Converge, Suffocation, Yngwie Malmsteen, Nervosa, ANNALYN, Crossfaith, dan masih banyak lagi. Acara ini juga akan menampilkan beberapa band lokal seperti Saint Loco, Straight Answer, dan St Rangers.
Saat ini, tiket untuk Hammersonic 2024 masih tersedia untuk dibeli melalui Tokopedia dan situs resmi mereka di www.hammersonic.com. Tiket presale untuk dua hari acara dihargai sebesar Rp 1.735.999, sementara Daily Pass dijual seharga Rp 1.053.999. Tahun ini, Hammersonic mengadopsi tema “The Majestic Fellows”.
Pada tahun sebelumnya, Hammersonic mengusung tema “Rise of The Empire”. Festival yang diselenggarakan oleh Ravel Entertainment ini menampilkan total 53 penampil yang memeriahkan acara tersebut. Lineup termasuk Slipknot, Trivium, Black Flag, dan Batushka yang telah membuat festival tahun lalu menjadi begitu meriah. Lantas, siapa penggagas Festival musik Hammersonic?
Penggagas Festival musik Hammersonic
Kisah perjalanan konser musik Hammersonic dimulai dari gagasan dan diskusi antara Ravel Junardy dan Stevie Item, yang bercita-cita untuk menyelenggarakan festival musik internasional dengan menghadirkan grup musik papan atas dari luar negeri. Pertemuan mereka dengan pentolan band metal Sucker Head, Krisna J Sadrach, membawa wacana tersebut menjadi kenyataan dengan debut festival pada tanggal 28 April 2012 di Lapangan D, Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Acara perdana Hammersonic ini berhasil menarik perhatian 15 ribu penonton dengan penampilan grup musik seperti Dirty Rotten Imbiciles (D.R.I), Nile, Suffocation, dan The Arson Project dari Swedia. Sementara itu, band-band lokal seperti Burgerkill, NOXA, Seringai, Deadsquad, Koil, Sucker Head, dan Death Vomit turut memeriahkan festival tersebut.
Selama perjalanan festival, mereka mendirikan Revision Live Entertainment sebagai platform untuk menggelar pertunjukan musik, dengan Ravel sebagai Chairman dan Krisna sebagai CEO. Revision Live bertujuan untuk mendekati skala produksi festival metal di Eropa seperti Hell Fest Festival atau W:O:A, dengan mengimpor perangkat tata suara dan pencahayaan dari luar negeri, termasuk berkolaborasi dengan penyedia perangkat dari Australia dan Singapura.
Kemudian, Revision Live berkembang menjadi Ravel Entertainment yang dipimpin oleh Ravel Junardy sebagai CEO dan Krisna sebagai COO, menyelenggarakan tidak hanya Hammersonic Festival, tetapi juga Rock in Solo dan Soundrenaline. Mereka juga mengorganisir konser tunggal dengan mengundang grup musik dan musisi dari luar negeri.
Namun, tragedi menimpa pada 2 Agustus 2016, ketika Krisna J Sadrach meninggal dunia. Selain sebagai salah satu penggagas Hammersonic, Krisna juga merupakan tokoh penting dalam skena musik ekstrem melalui Sucker Head di akhir 1980-an, serta berperan sebagai produser untuk album-album dari grup musik seperti Ungu, ST12, 7 Kurcaci, dan The Rain.
Penulis : Muhammad Miko Prayoga