Sounds Of Concert Asia

is a multi-platform media that produces and distributes digital content, reporting the latest trends in fashion, lifestyle, culture and music to its audience.

“Made In Bali”: Film Lintas Budaya Karya Josh Picture Siap Tayang Februari 2025

Jakarta, SOUNDS OF CONCERT – Sebuah perjalanan seni yang menantang waktu dan bahasa*Karya terbaru dari Josh Picture bertajuk “Made In Bali” dijadwalkan akan menyapa penonton pada 20 Februari 2025 mendatang. Film yang kaya akan nuansa Pulau Dewata ini dibintangi oleh tiga aktor berbakat: Ryan Wijaya, Vonny Felicia, dan Bulan Sutena.

Tantangan Produksi yang Luar Biasa

Salah satu aspek paling menakjubkan dari produksi film ini adalah batas waktu yang sangat ketat. Seluruh proses pembuatan film hanya berlangsung dalam waktu satu bulan—termasuk persiapan para pemain yang harus menguasai bahasa Jepang dan Bali dalam waktu singkat.

Ryan Wijaya, yang memerankan karakter utama Made, mengungkapkan kesulitannya: “Proses pengembangan karakter tidak mudah karena singkatnya waktu. Beruntungnya ada waktu reading dan ada Bulan yang orang Bali asli. Aku belajar dalam waktu hanya 3 hari, dan aku belajar langsung dengan pak wayang. Bagian paling menantang yaitu dialek Bali, yang harus terdengar otentik dan tidak dibuat-buat.”

Selain menguasai dialek, Ryan juga harus mempelajari seni wayang dan musik tradisional Bali dalam waktu yang sangat terbatas.

Kolaborasi Budaya yang Memukau Musik

Film ini memiliki makna mendalam berkat sentuhan Gus Teja World Music, seorang pesuling asli Bali yang memberikan nuansa autentik. Kombinasi budaya Bali-Jepang menjadi ciri khas dalam film ini.

Bulan Sutena, yang merupakan orang Bali asli, berbagi pengalamannya: “Aku memang asli Bali jadi aku nggak banyak PR untuk bahasa dalam film ini. Tapi yang perlu dipelajari yaitu karakternya si Putu. Apalagi aku aslinya pendiam, yang sangat berkebalikan dengan Putu yang agak centil dan dominan.

Kekuatan Kolaborasi Joseph, dari pihak produksi, menegaskan bahwa persiapan film yang hanya satu bulan menjadi tantangan terbesar bagi seluruh kru. Untuk mengatasi kendala bahasa dan logat Bali, tim produksi banyak mengandalkan Bulan Sutena dan rekan-rekan yang memiliki darah Bali.

“Made In Bali” tidak hanya menghadirkan cerita menarik, tetapi juga menjadi bukti dedikasi luar biasa dari seluruh tim produksi dalam menghadapi keterbatasan waktu sambil tetap menjaga keaslian budaya yang diangkat.

Film ini diprediksi akan menjadi salah satu karya sinema yang patut ditunggu di awal 2025, menghadirkan perpaduan unik budaya Bali dan Jepang dengan sentuhan modern yang segar.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kisah Made, Putu, dan Niluh? Saksikan “MADE IN BALI” pada 20 Februari 2025 mendatang diseluruh bioskop Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *